Dear Mantan Terimakasih Karena Aku Sekarang Sudah Hijrah

Sebuah kenangan adalah cerita dimasa lalu tentang bagaimana menjalankan kehidupan. Kadang kenangan itu akan muncul bila aku melihat updatean status media sosialmu. Mungkin karena hal itu aku terlalu mudah terbawa baper, namun pada akhirnya aku sadari bahwa dahulu jalan hidup kita memang salah karena jauh dari agama dan cinta Allah.

Mengikhlaskan memang suatu jalan yang amat sulit, tapi bisa jadi buat pembelajaran hidup kita. Sebagai fitrah manusia kita hidup sebagai makhluk sosial diantaranya saling mengingatkan bukan untuk saling membenci. Putus dalam hubungan dulu membuat aku galau dan tidak tau pasti akan arah dalam hidupku selanjutnya. Namun pada akhirnya aku tau jalan hidup kita memang salah, semata-mata hanya mengejar cinta yang belum halal.

Dear Mantan Terimakasih Karena Aku Sekarang Sudrah Hijrah , terimakasih pula pernah memberikan cinta dan kasih sayangnya serta kenyamanan berjalan bersama dalam menuntut ilmu. Terimakasih atas sikap dan perbuatanmu menjadi aku berubah hijrah ke jalan yang lebih baik. Terimakasih pula telah membuat hati ini hancur bersama kenangan. Tapi sekarang aku sadar buat apa mengemis dan berharap kepada cinta yang sadis. Bukankah cinta Allah itu begitu besar?

Terimakasih atas harapan dan janji yang engkau ucapkan lalu ingkari dengan ulahmu sendiri. Dan pada akhirnya aku berhenti berharap atas semuanya karena itu tidak ada apa-apanya dibandingan kasih sayangnya Allah swt serta cita-cita yang aku miliki. Aku sekarang sudah hijrah dan nggak pacaran lagi. Aku bangga dengan statusku sekarang " Jomblo Berkualitas" dan punya status masa depan yang jelas.

"Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang .baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik." (Qs. An Nur:26)

Dari ayat diatas Allah sudah menjelaskan bahwa laki-laki yang baik hanya untuk wanita yang baik begitupun sebaliknya. Disini kita bisa mendapat sebuah pembelajaran penting bahwa jodoh itu sebenarnya adalah cerminan diri kita, ia sebagaimana diri kita. Jika kita baik, taat, ikhlas, suka membaca Al-quran, bagus akhlak dan perilakunya Insyaa Allah, Allah akan mempertemukan juga dengan orang yang serupa.

Allah sudah menetapkan jodoh yang sesuai untuk masing-masing diri kita, jadi tak usah gelisah. Yakinlah pasti kebagian, bila tidak di dunia ya di akhirat. Anggap saja tabungan yang akan diambil tunai dengan indah nanti di surga. Wallahu A'lam (riafariana/voa-islam) 

Selalu yakin lah kalau jodoh terbaik untuk orang yang terbaik. bagi yang belum memiliki mantan, bersyukurlah bisa fokus dalam menggapai cinta-cita dan terhidar dari galau yang menyiksa. Hidup itu terlalu berharga untuk menyesali masa lalu, akan lebih bermakna jika hidup itu digunakan untuk memperjuangkan masa depan. 

Advertisment

Sejatinya Jomblo

Prasetio Budi Guno

Subscribe to receive free email updates: