Satu Semangat Dengan Senyuman Untuk Hidup Yang Lebih Indah
SejatinyaJomblo - Kesempurnaan hanyalah milik sang maha pencipta karena kita sebagai manusia sejati pada hakekatnya merupakan tempat salahnya dan dosa. Manusia sejati di iringi oleh ilmu yang bermanfaat bukan pula atas dasar sikap yang berlebihan. Ilmu yang baik akan beriingan pula dibarengi dengan akal sehat sesuai pada porsinya secara masing-masing. Karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang bisa menjadi suatu persoalan yang tidak akan pernah ada habis-habisnya untuk didiskusikan. Persoalan filsafat yang paling mendasar adalah persoalan tentang manusia itu sendiri. Siapa itu manusia dan kapan dilahirkan serta mengapa mereka itu ada? Bagaimana seharusnya manusia sejati yang sempurna? Semua pertanyaan itu terus menjadi salah satu sumber masalah persoalan manusia yang dikaji dalam berbagai perspektif psikologis, sosiologis, biologis, dan kajian lainnya. Karena pada hakekatnya manusia itu adalah sebagai fitrahnya Allah swt.
Tindakan yang baik adalah cerminan dari hati yang baik pula. Jagalah hati, mata dan telinga saat mendengarkan perkataan yang baik agar selalu baik, bahkan ketika sangat terluka untuk menghindari fitnah. Tantangan yang paling terbesar bukanlah mengendalikan orang lain, akan tetapi lebih sulit untuk mengendalikan hawa nafsu diri sendiri. Apalagi dengan hawa nafsu tinggi dan jangan sampai mengatasnamakan segala sesuatu kebutuhan dapat menimbulkan sesuatu dengan cara yang salah.
Satu Semangat Dengan Senyuman Untuk Hidup Yang Lebih Indah. Mari kita sambut esok hari dengan satu senyuman, karna senyuman adalah pembuka yang sangat manis untuk hidup yang lebih baik dan indah. Tidak ada kata terlambat untuk mengejar cita-cita yang mulia. Lanjutkan belajar secara kreatif, mandiri penuh dengan ikhlas, jagalah rasa ingin tahu, dan hormati Ibu dan Ayah. Jangan mempedulikan mereka yang telah melukaimu, dan jangan pula melukai mereka yang mempedulikanmu.
![]() |
Hijab_Afik_eleck Pixabay |
Satu Semangat Dengan Senyuman Untuk Hidup Yang Lebih Indah. Mari kita sambut esok hari dengan satu senyuman, karna senyuman adalah pembuka yang sangat manis untuk hidup yang lebih baik dan indah. Tidak ada kata terlambat untuk mengejar cita-cita yang mulia. Lanjutkan belajar secara kreatif, mandiri penuh dengan ikhlas, jagalah rasa ingin tahu, dan hormati Ibu dan Ayah. Jangan mempedulikan mereka yang telah melukaimu, dan jangan pula melukai mereka yang mempedulikanmu.
Allah Swt telah memberi petunjuk kepada setiap jenis makhluk melalui fitrahnya dan sesuai dengan jenisnya petunjuk menuju kebahagiaannya yang merupakan tujuan hidupnya. Allah juga telah menyediakan untuknya sarana yang sesuai dengan tujuan itu. Allah berfirman: “Tuhan kita ialah (Tuhan) yang telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian memberinya petunjuk” (QS. Thaha [20]: 50).
“Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu, menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa. (Q.S. Ar Rum: 54)
Rasulullah bersabda:
“Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah” dalam riwayat lain disebutkan: “Dalam keadaan memeluk agama islam ini. Maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan Yahudi, Nasrani atau Majusi sebagaimana seekor binatang dilahirkan dalam keadaan utuh (sempurna) selamat (tidak cacat)” (HR. Bukhari dan Muslim).
Kemudian Allah s.w.t menerangkan bahwa manusia yang diciptakan-Nya dari tanah (sari pati/setetes air yang hina) dan akan di kembalikan seperti semula, namun sebelum itu akan mengalami hidup dalam tiga masa, yaitu:
1. Masa (Mengandung) Kemudian Melahirkan Sampai Kanak-kanak
2. Masa Remaja Hingga Dewasa
3. Hingga Masa tua
Di antara manusia merupakan sebagai fitrahnya ada yang diwafatkan-Nya pada masa kanak-kanak, ada pula pada masa dewasa dan ada yang diwafatkan setelah berusia lanjut. Ketentuan kapan seorang manusia meninggal itu berada di tangan Allah semata. Untuk itu kita sebagai makhluk-Nya yang lemah hanya berharap ampunan dan dengan penuh rasa bersyukur akan hidup di dunia. Karena kita tidaklah luput dari salahnya dan dosa, untuk itu saling memahami dan menghormati serta mengingatkan. Oleh karena itu menyampaikan (dakwah) adalah cinta.
Wallahualambissawab....
0 Response to "Satu Semangat Dengan Senyuman Untuk Hidup Yang Lebih Indah"
Post a Comment