Apa Yang Kita Makan Hari Ini Belum Tentu Esok Dengan Menu Yang Sama

SejatinyaJomblo - Tak sengaja saat siang hari berjalan untuk mencari makan siang. Karena pada umumnya  kita orang punya aktivitas secara masing-masing. Setiap dari kita pasti punya kejadian atau hal-hal baik yang bisa disyukuri, contohnya seperti nyaris diserempet motor tapi tidak kena dan ditraktir makan oleh teman yang sangat baik hatinya. Dengan membayangkan kejadian-kejadian itu, kita akan menyadari betapa beruntungnya hidup kita. Nah dari sana kita akan jadi lebih mudah bersyukur. 

Ambil contoh kecil saja, dapatkah Anda bayangkan kalau untuk menghirup oksigen itu kita harus membayar? Berapa uang dalam setahun yang harus kita habiskan kalau untuk oksigen saja kita harus bayar. Itu baru oksigen, belum nikmat lainnya? So, yuk syukuri hidup ini.

Apa Yang Kita Makan Hari Ini Belum Tentu Esok Dengan Menu Yang Sama


Belajar bersyukur dari Apa Yang Kita Makan Hari Ini Belum Tentu Esok Dengan Menu Yang Sama. Bersyukur, sebuah kata sederhana yang makna dan dampaknya sangat luar biasa. Bersyukur, tampak seperti sebuah petuah lama yang tak akan lekang oleh zaman, tergerus oleh ombak dinamika peradaban, tetap saja bersyukur tak akan punah.

Coba deh bayangkan dan tuliskan hal-hal yang bisa Anda syukuri,Ya ini tips (cara) pertama, buatlah daftar hal-hal yang bisa kita syukuri. Saya yakin daftar itu pasti panjang sekali. Coba yuk kita bikin daftarnya. Lihat sekeliling kita, perhatikan diri kita, bayangkan bagaimana kalau kita hidup tanpa hal-hal luar biasa itu?

Seperti lansiran laman ustad yusufmansur, angan butakan mata kita. Hanya sebab satu dua keinginan yang tidak tercapai, lalu kita menjadi manusia pengeluh, yang terhambat sebab fokusnya hanya pada kekurangan.

Mata kita selalu terbiasa melihat kekurangan. Ini yang biasanya terjadi, selalu dan selalu yang kita lihat kekurangan. Padahal Allah berfirman,

“Dan janganlah engkau tujukan penglihatanmu kepada yang Kami beri kesenangan dengannya berbagai golongan dari mereka berupa perhiasan dunia, supaya Kami menguji mereka padanya, sedang rezeki Tuhanmu lebih baik dan kekal.” (Thâha: 131).

Membiasakan diri untuk berterima kasih adalah sebuah kebiasaan yang sangat baik, sebab dengan berterima kasih maka kita akan jadi lebih mudah mensyukuri hidup ini. Kehidupan itu indah koq kalau dijalani dengan kebersyukuran. Apa yang ada di sekeliling kita, kita nikmati dulu sebagai pemberian Allah Yang Maha Baik.

Berterima kasihlah pada Allah atas segala kebaikan-Nya, pasti Allah akan berkenan memberikan tambahannya.

“… Jika kamu bersyukur, niscaya akan Kutambah nikmat-Ku padamu, tapi jika kamu lupa akan nikmat-Ku, ingatlah akan azab-Ku yang pedih.” (Ibrâhîm: 7).

Dan salah satu cara berterima kasih itu, adalah menerima apa yang ada dan mau berbagi.

Biasakan ucapkan terima kasih, ketika bangun tidur ucapkan terima kasih kepada Tuhan, ketika ditolong teman ucapkan terima kasih, ketika dibantu oleh guru ucapkan terima kasih, dan banyak-banyaklah berterima kasih. Terima kasih itu ajaib lho, dan pentingnya terima kasih akan menjadikan kita bersyukur.


Di sekitar kita pasti ada saudara-saudara yang tidak seberuntung kita, contohnya sahabat-sahabat kita anak yatim piatu, pekerja kasar yang harus kerja siang malam, tukang becak yang harus banting tulang siang malam, tukang ojek dan lain sebagainya. Bayangkan betapa beruntungnya kita karena kita telah mendapatkan fasilitas dan rezeki yang cukup.

Sering merenungkan dan mendoakan saudara-saudara kita yang kurang beruntung juga akan menjadikan kita lebih mudah bersyukur dan mejadi jiwa yang damai. Oleh karena itu kebiasaan baik itu perlu kita tanamkan dalam keseharian kita.

Baiklah sahabat-sahabat saya yang baik hatinya, itu dia tips agar kita lebih mudah bersyukur. Mudah-mudahan dengan tips di atas kita menjadi lebih mudah bersyukur kurangi mengeluh di kehidupan ini. Tidak ada salahnya untuk saling mengingatkan.

Advertisment

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Apa Yang Kita Makan Hari Ini Belum Tentu Esok Dengan Menu Yang Sama"

Post a Comment