Ditinggalin Pacar Pergi Tanpa Permisi.. Aku Mah Bisa Apa?

Jatuh cinta adalah rasa yang menggema mampu menggetarkan jantung hati, hal indah ketika dirasakan di masa muda. Tapi jika jatuh cinta bisa jadi buat kamu celaka bila mana melanggar dan melakukan sesuatu atas nama cinta. Cinta itu merupakan sebuah kata penuh makna, tak terlihat namun rasanya begitu dahsyat begitu dekat bahkan begitu menghangatkan. Mustahil jika aku mengatakan aku tak suka jatuh cinta, walau pada akhirnya aku sadar tak sepenuhnya cinta itu begitu manis.

Cinta sejenis manisan penuh gula-gula, seperti api yang tak mampu di padamkan seperti derasnya hujan di tengah gurun pasir. Lebih menggetarkan lagi di atas puncak bersama kenangan itu, duh ya masa yang lalu.

Ditinggalin Pacar Pergi Tanpa Permisi.. Aku Mah Bisa Apa? Justru aku sangat bersyukur bahwa dia itu bukan yang terbaik buatku. Karena dia pun aku belajar yang namanya berjuang untuk siapa. Bahkan kisah yang indah itu tak akan membuatku bersedih melainkan menjadi semangat juang kembali untuk berhijrah ke jalan yang benar tanpa melanggar hak asasi manusia.

Setelah kejadian hari itu aku semakin menjadi, hari-hariku merasa lengkap walaupun kami tak pernah berhubungan layaknya seperti pasangan kekasih lainnya. Tak ada hubungan lanjut, namun menurutku itu sudah memasuki lampu hijau. Itu lah cinta tak mengerti bagaimana menghargai dan bagaimana menerima, terlalu buta untuk diriku. Aku terlalu geer dan terlarut dalam kebisingan bayangan dan semua tentang dirinya, selalu berdoa kepadaNya semoga dia adalah jawaban dalam doaku dalam sujudku dalam Surat Al-Furqan Ayat 74 dimana aku selipkan selembar kertas namanya, yang artinya :

Artinya: “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri dan keturunan kami sebagai penyenang hati, dan jadikanlah kami imam (pemimpin) bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Furqon: 74)

Aku sadar aku tak memiliki hak untuk marah namun aku merasa hatiku hancur luluh seperti butiran debu dalam sekejap. Setelah kejadian itu aku menjadi benci dengan diriku sendiri dengan dirinya dengan semua hal yang aku lalui selama ini. Aku merasa hidupku tak karuan tak menentu, sepertinya cinta sudah membutakan mata batinku, bagaimana tidak?

Baca Juga : Maafkan Aku Masa Laluku dan Terimakasih Yang Saat Ini Bersamaku Sekarang Aku Nyaman Atas Kehidupan Saat Ini

Kepergianmu Adalah Semangat Ku Untuk Memperbaiki Diri Berhijrah Memantapkan Karir Demi Keluarga Tercinta

Aku bahkan tak ada rasa tertarik melihat lawan jenis, melainkan aku benci sampai ke ubun-ubun. Semangat terus berhijrah itu memang sulit tapi menjaga istiqomah itu lebih sulit menjalankan bagi yang hijrahnya tobat sambel. Maka Bersunguh-sungguhlah karena Allah Ta'ala.

Advertisment

Sejatinya Jomblo

Prasetio Budi Guno