Wahai Calon Imamku.. Jangan Sibuk Mengkhayal Bahagia Bersamaku Sedangkan Ibumu Belum Pernah
Wahai calon imamku... bagaimana kabarmu. Semangat terus ya untuk bekerjanya dan jangan lupa kasih kabar kepada ibumu dahulu lalu aku. Alhamdulillah... aku sangat bersyukur dulu telah diperkenalkan walaupun hanya selembar kertas yang berisikan biodatamu, lalu aku baca tentang dirimu dan kemudian pernah bertemu walaupun sebentar hanya karena jalan ta'aruf insyaAllah itu akan lebih baik.
Wahai calon imamku.., aku sangat menghargai perjuanganmu walaupun hanya dengan jarak karena saling mendoakanlah kita saling menguatkan. Tapii itulah kisah yang dibangun demi menggapai surganya dengan cara yang benar. Jika engkau memang di takdirkan untuk ku bersabarlah, karena setiap perjuanganmu ada doa yang selalu menemanimu aku kirimkan setelah selesai dalam sujudku. Ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui agar keluargamu bangga kepadamu menjadi seorang lelaki sejati terutama pada ibu kandungmu.
Wahai calon imamku..jangan sibuk mengkhayal bahagia bersamaku sedangkan ibumu belum pernah kamu bahagiain. Jangan sibuk menanyakan kabar dan sudah makan apa belum sedangkan ibumu belum pernah kamu tawarkan hari ini. Jangan sibuk memikirkan tentang keadaanku sebelum kamu belum kamu tengok. Jangan mendoakan pasanganmu dahulu sebelum kamu mendoakan ibumu agar masuk ke dalam surganya Allah.
Jagan asik memikir menyuapkan makanan untuk "Bakal Isterimu" sedangkan Ibumu pun belum pernah
Jangan sibuk memikirkan betapa bahagia nya hidup bersama "Bakal Isterimu" sedangkan yang berada di hadapan matamu sendiri kian lupa (Ibumu). Tetapi sibukan diri memikirkan cara untuk membalas jasa Ibu kita.
"Syurga lelaki di bawah tapak kaki Ibu dia"
"Jasa ibu tidak dapat dibalas , Coba balas selagi mampu"
Bagi siapa yang Ibunya sudah meningal , Mari kita mensedekahkan Al-fatihah untuk mereka ,semoga roh mereka berada di dalam keadaan yang tenang...
Aamiin
"Wahai lelaki sejati "single" ,layanlah Ibumu seperti Bakal Isterimu "
Wahai lelaki sejati "single" yang sudah mempunyai calon isteri , cepat lah bernikah , supaya tidak menimbulkan fitnah.
Karena aku yakin bersamamu dalam restu keluarga terutama ibu kamu terhadap cinta yang halal secara resmi di ridhoi bersama dalam menggapai surganya. Motivasi dari ku untukmu agar tetap semangat dalam menjalankan tugas dan kewajiban serta janganlah lupa karena ibadah segala sesuatu tiada yang lebih penting darinya.
0 Response to "Wahai Calon Imamku.. Jangan Sibuk Mengkhayal Bahagia Bersamaku Sedangkan Ibumu Belum Pernah"
Post a Comment