Bolehkan Aku Pinjam Bahumu Karena Aku Lelah Menanti Dalam Kesendirian
Kisah Cinta Kesetiaan LDR - Rasa yang telah hadir di masa itu hingga saat ini masih tersimpan dengan begitu amat baik. Wahai kamu yang berada disana, tahukah engkau bahwa aku disini masih menunggumu di tengah kesendirianku hanya menantikanmu. Ku menanti hanya di temani oleh tetesan dan gemercik air hujan yang berselimut rasa rindu ku padamu ingin berjumpa. Kadang di saat aku menatap rembulan, ada tetesan air mata yang berasal keluar dari hati melewati pipi hingga jatuh ke bumi. Percayalah karena itu adalah buah doaku yang sengaja menuju langit dan turun kembali bersama rindu ini.
Bolehkah aku pinjam bahumu karena aku lelah menanti dalam kesendirian, tapi aku sadar sang pemilik hati belum mengijinkannya. Disisi lain aku memang sangat lelah mengarungi waktu, saat dimana aku tak tau arah harus kemana dan aku yakin karena kamulah satu-satunya tempat untuk kembali, saat dunia sangat begitu menyeramkan dan aku tau bersamamu hati ini akan merasa damai.
Jarak kita memang jauh, namun keadaanlah yang harus kita pahami bersama waktu aku yakin pasti kita akan dipertemukan kembali disaat momen yang tepat. Percayalah bahwa apa yang kita lakukan ini hanya mengharap ridho dan karunia yang baik. Kita pun tau dan saling memahami, tak mungkin seberapa banyak menghitung rindu. Rindu ini seperti banyaknya tetes air hujan yang turun dari langit. Sangat banyak memang tak kan pernah bisa engkau menghitungnya.
Boleh saja kita anggap bahwa rindu ini adalah seperti tetes hujan di sore hari, yang akan meninggalkan pelangi bagi siapa saja yang sabar menanti. Percayalah janganlah engkau meragukan kesetiaan ku ini . Dan jangan pernah bertanya sampai kapan aku kuat untuk menunggu. Karena waktupun akan berhenti ketika seorang wanita sudah memberikan hati dan kepercayaan untuk menanti. Tapi kadang ada rasa lelah dalam mengarungi waktu. dan aku rindu pundakmu untuk bersandar, mendengarkan semua keluh dan rasa kesal, atau hanya sekedar cerita untuk sebuah tawa.
Dikala aku ingin sekali meminjam bahumu hanya sebentar saja pada saat ini, namun aku sadar bahwa kamu itu akan hadir pada saatnya. Dan aku yakin kamu juga tetap menjagaku dalam doamu, karena itu membuat meyakinkanku untuk selalu dalam segala kecewa. Ya memang pastinya ada sebuah senyuman setelah tangis, begitu pula dengan adanya rindu akan ada kebahagiaan untuk kita bersama nanti. Walau pun bukan sekarang waktunya, karena harapan tentang tidak akan pernah habis. Selalu mengisi ruang-ruang keyakinan dalam hati, kalau suatu hari nanti kita bisa saling berbagi bersama menghabiskan sisa usia.
0 Response to "Bolehkan Aku Pinjam Bahumu Karena Aku Lelah Menanti Dalam Kesendirian"
Post a Comment